Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Profil Gitaris Dewa Budjana : Biodata dan Karir Sang Legenda Gitar

    Latar belakang Dewa Budjana
    Nama lahir : I Dewa Gede Budjana
    Tanggal Lahir : 30 Agustus 1963
    Pekerjaan : Musisi
    Instrumen : Gitar
    Tahun aktif : 1980 - sekarang
    Agama : Hindu
    Situs resmi : www.dewabudjana.com

    Biodata dan Karir Sang Legenda Gitar Dewa Budjana

    Karier Dewa Budjana

    Ketertarikannya pada musik, khususnya gitar sudah sangat terlihat sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar di Klungkung Bali. Sampai-sampai, Ia pernah mencuri uang neneknya hanya untuk sekadar memenuhi keinginannya membeli gitar pertamanya seharga 10.000 rupiah.

    Sejak ia memiliki gitar pertama inilah yang membuatnya tidak lagi memiliki semangat untuk bersekolah, baginya gitar adalah segalanya. Pada saat itu Budjana belajar sendiri teknik bermain gitar, dan dia mampu dengan cepat mempelajari lagu Deddy Dores yang berjudul "Hilangnya Seorang Gadis" dan lagunya The Rollies berjudul "Setangkai Bunga", itupun disaat ia sama sekali belum tersentuh literatur-literatur musik(gitar) yang formal.

    Trisum

    Trisum adalah sebuah grup yang awalnya terbentuk pada tahun 2004 di mana Budjana, Tohpati, dan Balawan tampil sepanggung dalam sebuah acara peluncuran produk. Setahun kemudian mereka bertiga perform di sebuah acara pagelaran Java Jazz Festival dan ternyata mendapat sambutan yang baik dari penonton. Mereka bertiga pun tampil sepanggung dalam konser bertajuk Dialog Tiga Gitar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM) akhir tahun 2005. Di konser inilah nama ketiga gitaris handal ini semakin dikenal luas oleh masyarakat, di mana mereka pun melanjutkan roadshow ke berbagai kota di Indonesia.!

    Dewa Budjana juga merupakan gitaris band Gigi, sebuah band rock yang didirikannya tahun 1994. Setelah 25 tahun lebih berkarya, Gigi sukses merilis lebih dari 25 album di Indonesia. Namun tekad Dewa Budjana pada dunia musik bahkan telah melampaui kesuksesan komersialnya. Ia bahkan juga telah merilis 11 album solonya sendiri.

    Go Internasional

    Sejak tahun 2002, album Dewa Budjana beberapa dibuat di Amerika Serikat dengan berkolaborasi bersama musisi ternama di sana. Dalam beberapa albumnya, Dewa Budjana berkolaborasi dengan sejumlah nama besar seperti: Peter Erskine, Vinnie Colaiuta, Antonio Sanchez, Jack Dejohnette, Gary Husband, Chad Wackerman, Marco Minnemann, Dave Carpenter, Reggie Hamilton, Ben Williams, Tony Levin, Jimmy Johnson, Mohini Dey, Jimmy Haslip, Larry Goldings, Jordan Rudess, Bob Mintzer, Tim Garland, Janis Siegel, Joe Locke, Howard Levy, Mike landau, Guthrie Govan, Mike Stern, John Frusciante.

    Penggemar Dewa Budjana berkembang dari skala regional ke skala global sejak ia bergabung dengan label MoonJune Records pada tahun 2011 dimana hingga kini telah merilis 6 album.

    Pada Tahun 2015 Dewa Budjana mewujudkan mimpinya untuk melakukan konser Duaji & Guruji di Bali bersama dengan John McLaughin. Lalu pada tahun 2016 Album Zentuary nya rilis dibawah label milik Steve Vai “Favored Nations”. Dan tahun 2018 merilis album berjudul Mahandini dengan Line up Jordan Rudess (Keyboards), Marco Minnemann (Drum), Mohini Dey (Bass, Konokol), Mike Stern (Guitar), John Frusciante (Vokal), Soimah Pancawati (Vokal).

    Perjalanannya dalam menetaskan album solonya selalu menyimpan banyak energi berlipat. Selalu ada kejutan yang membuat karya musik di tiap albumnya menjadi berbeda. Masing-masing album memiliki kekuatan, daya pikat, dan keunikan yang hanya ditemukan dalam permainan gitar Dewa Budjana yang dia bangun dalam struktur komposisi yang apik dan indah.

    Harmonisasi merupakan prinsip penting dalam karier musik Dewa Budjana. Terbukti dari caranya menyeimbangkan karir pop rock nya di Gigi dan minat jazz esoterisnya, sampai dengan minatnya melakukan kolaborasi musik Lintas Agama yang telah dibuat dalam beberapa album Ramadhan dengan Gigi, 2 album Solo Christmas, 1 album Duo Budha, dan 3 album Hindhu Nyanyian Dharma, dengan selalu memegang konsep ”Harmoni dalam Keberagaman”, Luar biasa.