Ari Lasso, nama yang merdu dan penuh dengan catatan sejarah dalam dunia
musik Indonesia. Dengan usia yang menginjak 50 tahun, musisi ini tidak
hanya mengukir namanya sebagai vokalis band legendaris Dewa 19, tetapi
juga menuliskan kisah pribadi yang sarat akan perjuangan, keberhasilan,
dan harmoni dalam keberagaman.
Melalui sorotan kisah hidupnya, kita akan
menjelajahi liku-liku karier, keterpurukan, cinta yang bersemi, hingga
bagaimana keluarga Ari Lasso menjadi perwujudan dari toleransi dan
kebahagiaan. Mari kita telusuri keunikan dan kearifan yang dapat diambil
dari melodi kehidupan Ari Lasso yang tak pernah berhenti berkumandang.
Ari Lasso: Karya Musik yang Abadi dalam Memori Publik
Ari Lasso, seorang musisi berusia 50 tahun, telah memahat namanya sebagai salah satu ikon musik Indonesia. Perjalanan kariernya dimulai sebagai vokalis band legendaris, Dewa 19, pada tahun 1991-1999, yang membawa namanya melangkah lebih jauh ke dalam ingatan penggemar musik Tanah Air.
Namun, keberhasilan tidak selalu diikuti oleh kebahagiaan. Terjerat kasus narkoba, Ari Lasso harus meninggalkan Dewa 19. Meskipun mengalami keterpurukan, bintang musik yang bernama lengkap Ari Bernardus Lasso ini berhasil bangkit dan meraih kesuksesan kembali melalui perjalanan solo karirnya.
Debutnya sebagai solois terjadi pada tahun 2001 dengan merilis album "Sendiri Dulu," yang sebenarnya sudah ia persiapkan sejak 1997. Keberhasilan ini menandai kembalinya ke panggung musik Indonesia setelah melewati masa sulit.
Perjalanan Cinta: Ari Lasso dan Vitta Dessy
Pada tahun 1999, Ari Lasso mengikat janji suci dengan Vitta Dessy. Meskipun pernikahan mereka merupakan tanda kebahagiaan, cerita di baliknya tidak selalu indah. Keluarga tidak merestui pernikahan ini karena perbedaan agama. Keputusan untuk menikah secara diam-diam diambil mungkin karena Vitta Dessy tengah mengandung putri pertamanya.
Meskipun menghadapi tantangan perbedaan keyakinan, Ari Lasso dan Vitta Dessy menunjukkan tingkat toleransi agama yang tinggi. Dengan Vitta yang beragama Islam dan Ari Lasso yang beragama Kristen, mereka mampu menjaga keharmonisan dalam hubungan mereka.
"Toleransi dalam beragama di keluarga itu penting, karena di keluarga aku dan istri sendiri banyak saudara yang Muslim. Bagi kami, semua agama baik dan mengajarkan cinta kasih," ucap Ari Lasso.
Keunikan Keluarga: Anak Sulung, Ola Lasso
Dengan tiga proses pernikahan yang telah dijalani, Ari Lasso dan Vitta Dessy memiliki seorang putri sulung bernama Aura Rivannya Maharani Lasso, atau yang lebih akrab dipanggil Ola Lasso. Sebagai anak pertama dalam keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda, Ola Lasso memilih jalan kebebasan dalam memilih keyakinan.
Ola Lasso, berbeda dengan orang tuanya, memilih menjadi seorang Katolik. Keputusannya ini mencerminkan toleransi dan kebebasan dalam memilih agama. Meskipun berbeda keyakinan, Ola Lasso merasakan dukungan dan cinta dari keluarganya.
Toleransi dan Kebahagiaan: Kunci Harmoni dalam Keluarga Ari Lasso
Meskipun memiliki keluarga dengan keyakinan agama yang berbeda, Ari Lasso membagikan bahwa rumah lamanya sering digunakan untuk berbagai aktivitas keagamaan. Shalat Idul Fitri, Tarawih, hingga perayaan Natal, semuanya diselenggarakan di rumah mereka.
Ari Lasso menyampaikan pesan penting tentang toleransi dalam kehidupan sehari-hari. "Toleransi dalam beragama di keluarga itu penting, karena di keluarga aku dan istri sendiri banyak saudara yang Muslim. Bagi kami, semua agama baik dan mengajarkan cinta kasih," jelasnya.
Kesimpulan
Kisah cinta Ari Lasso dan Vitta Dessy, bersama dengan keunikan keluarga mereka, memberikan inspirasi tentang kekuatan toleransi, kebebasan beragama, dan harmoni dalam perbedaan. Sebuah pelajaran berharga bahwa cinta sejati dan keberagaman keyakinan dapat menjadi kekuatan yang membentuk keluarga yang kuat dan bahagia.
Dengan latar belakang agama yang berbeda, keluarga Ari Lasso menjadi contoh bahwa keharmonisan bukanlah hal yang sulit dicapai asalkan didasarkan pada saling pengertian dan cinta. Semoga kisah ini tidak hanya menginspirasi keluarga mereka sendiri, tetapi juga banyak orang untuk menjalani kehidupan dengan penuh toleransi dan kebahagiaan.